Kamis, 22 November 2012

BAYI BARU LAHIR


BAB II
ISI


A.    BAYI BARU LAHIR

a)   Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai dengan 4.000 gram.

b)     Penilain Bayi Baru Lahir
Kedaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan menggunakan nilai APGAR. Penilain ini untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atu tidak .yang dinilai antara lain frekuensi jantung,usaha nafas,tonus otot,warna kulit,dan reaksi terhadap rangsangan.setiap penilaian diberi angka 0,1,dan 2. Bila nilai APGAR dalam 2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan resustasi lebih lanjut oleh karna bila bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit. Berhubung dengan itu, penilaian menurut APGAR dilakukan selain pada umur 1 menit juga pada umur 5 menit.
       Nilai APGAR Normal Bayi Baru Lahir

   Tanda
                                              Skor
               0
               1
                2
-  Appearance (warna kulit)
-  Pulse rate (frekuensi nadi)
-  Grimace (reaksi rangsangan)
-  Activity (tonus otot)
- Respiration (pernapasan)
- Pucat

- Tidak ada

- Tidak ada


- Tidak ada

-  Tidak ada



- Badan merah ekstremitas biru.
- Kurang dari 100
- Meringis

- Ekstermitas dalam sedikit fleksi


- Tidak teratur
- Seluruh tubuh kemerahmerahan
- Lebih dari 100

- Gerakan aktif


- Batuk/ bersin

-  Baik/ menangis



-        Keterangan nilai APGAR SCORE:
8-10     : Normal
4-7       : asfiksia sedang
0-3       : asfiksia berat dan depresi susunan saraf pusat
-           Pemeriksaan APGAR Score dilakukan: 1 menit pertama dan 5 menit kedua.
                                   (prawirohardjo,s.2007.ilmu kebidanan.Jakarta.FKUI)
c)      Pencegahan Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun telah melakukan upaya pencegahan infeksi.
1.Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi.
2.Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
3.Pastikan  semua peralatan yang digunakan steril.
4.Pastikan semua pakaian, handuk, selimut, dan kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih.
                                                      (APN dan IMD.Jakarta.febuari 2007)
d)     Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang tempat persalinannya mungkin lebih harus dari satu persalinan,maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan pada bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu dipulangkan .
a. pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum :
-        Nama (bayi,ibunya)
-        Tanggal lahir
-        Nomor bayi
-        Jenis kelamin
b.Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.
c. Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak dicatatan yang tidak mudah hilang, ukurlah berat badan lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medis.
      (prawiharjdo,S.2002.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta)
e)      Menejemen Bayi Baru Lahir Normal


 









                                                                                    (APN dan IMD.Jakarta.febuari.2007)
f)       Menjaga Bayi Agar Tetap Hangat
1.Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan ibu
2.Gantilah handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
3.Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit :
-     Apabila telapak bayi terasa dingin periksalah suhu aksila bayi.
-     Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C segera hangatkan bayi tersebut.
(prawiharjdo,s.2002.Pelayanan Kesehatan Maternai dan Neonatal.Jakarta)
g)      Memulai Pemberian ASI
Prinsip pemberian ASI adalah  sedini mungkin dan eksklusif. Bayi baru lahir harus mendapat asi dalam waktu 1 jam setelah lahir. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya. Dan mencoba segera menyusukan bayi tersebut setelahtali pusat di klem dipotong. Beritahu bahwa penolong akan selalu membantu ibu untuk menyusukan bayinya setelah plasenta lahir dan memastikan ibu dalam kondisi baik (termasuk menjahit laserasi). Keluarga dapat membantu ibu mulai memberikan ASI lebih awal.
Memulai pemberian ASI sedini mungkin akan :
-     Merangsang produksi susu.
-     Memperkuat reflek menghisap bayi. Reflek menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam setelah lahir.
h)     Reflek ASI
·   Reflek mencari puting susu (Rooting Reflex)
Bayi akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan pada pipinya.Bayi akan membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap benda yang disentuhnya tersebut.
·   Reflek menghisap (Suckling Reflex)
Rangsangan putting susu pada langit-lagit bayi menimbulkan reflek menghisap. Isapan ini akan menyebabkan areola dan putting susu ibu tertekan gusi ludah dan langit-langit bayi sehingga sinus laktiterus dibawah areola dan ASI terpancar keluar.
·   Reflek menelan (Swallowing Reflex)
Kumpulan ASI di dalam mulut bayi mendesak otot-otot di daerah mulut dan taring untuk mengaktifkan reflek menelan dan mendorong ASI ke dalam lambung bayi.
                                                         (APN dan IMD.Jakarta.Febuari 2007)


i)        Keadaan Umum
Secara inspeksi dan palpasi :
1.   Jenis kelamin
2.   Kepala
Dilihat dan diraba apakah ada pembengkakan,kaput suksedaneum,fontanel,malose,apakah ada cekkungan atau tidak.
3.      Mata
Mengetahui apakah ada pembengkakan,perdarahan pada konjungtiva dan lain-lain.
4.      Mulut
Mulut untuk mengetahui bibir,tulang langit-langit(palatum apakah ada lubang, pertumbuhan jaringan).
5.      Tulang punggung
Untuk mengetahui apakah pembengkakan cekungan lubang.
6.      Tungkai dan lengan,jari-jari lengkap.
7.      Anus
Pastikan ad lubang
8.      Alat kelamin
Untuk mengetahui bentuk dan besar klitoris dan labia minora,testis belum turun.
                                 (Prawidjo,S.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta.FKUI)
A.    Landasan Teori Asuhan Kebidanan

Ø Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
a.       Anamnesa
b.      Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
c.       Pemeriksaan khusus (inspeksi,palpasi,auskultasi perkusi)
d.      Pemeriksaan penunjang
Ø Interpretasi data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau maslah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan masalah yang spesifik.
Ø  Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi penanganannya.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi. Bila memeungkinkan pencegahan.
Ø   Menetapkan kebutuhan langsung yang dilakukan oleh bidan dan atau kolaborasi, konsultasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untukdikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kolaborasi.
Ø   Menyusun Rencana Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnose telah diidentifikasikan atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dan dilengkapi.
Ø   Penerapan Rencana asuhan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.
Ø   Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan diagnose dan masalah.

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bayi baru lahir adlah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 sampai dengan 4000 gram, dimana system penilaiannya menggunakan APGAR SCORE yang nilai normalnya 8-10 pada satu menit pertama dan satu menit kedua ( menit 1 dan menit ke 5 ), dan manajemen bayi bayi baru lahir dengan penilaiannya bayi menangis spontan dan bernafas dengan spontan serta teratur kemudian melakukan melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan segera potong tali pusat, keringkan, tidak perlu dibersihkan jalan nafas dan berikan ASI dini atau IMD( inisiasi menyusui dini ) agar terjadi kontak kulit bayi dengan kulit ibu.
B.     Saran
v  Untuk tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan harus mengetahui cara melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan penatalaksanaannya.
v  Untuk ibu
Diharapkan dapat mengikuti anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan agar dapat merawat bayi baru lahir dengan baik dan benar.
Berikan ASI sesering mungkin dari usia 0-6 bulan dan umur lebih dari 6 bulan berikan makanan pendamping ASI.
Serta meningkatkan bounding attachment antara bayi dengan ibu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar