BAB
II
ISI
A.
BAYI
BARU LAHIR
a)
Definisi
Bayi Baru Lahir
Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai dengan 4.000 gram.
b)
Penilain
Bayi Baru Lahir
Kedaan
umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan menggunakan nilai APGAR.
Penilain ini untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atu tidak .yang
dinilai antara lain frekuensi jantung,usaha nafas,tonus otot,warna kulit,dan
reaksi terhadap rangsangan.setiap penilaian diberi angka 0,1,dan 2. Bila nilai
APGAR dalam 2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan
resustasi lebih lanjut oleh karna bila bayi menderita asfiksia lebih dari 5
menit. Berhubung dengan itu, penilaian menurut APGAR dilakukan selain pada umur
1 menit juga pada umur 5 menit.
Nilai APGAR Normal Bayi Baru Lahir
Tanda
|
Skor
|
||
0
|
1
|
2
|
|
- Appearance
(warna kulit)
- Pulse
rate (frekuensi nadi)
- Grimace
(reaksi rangsangan)
- Activity
(tonus otot)
- Respiration
(pernapasan)
|
- Pucat
- Tidak
ada
- Tidak
ada
- Tidak
ada
- Tidak
ada
|
- Badan
merah ekstremitas biru.
- Kurang
dari 100
- Meringis
- Ekstermitas
dalam sedikit fleksi
- Tidak
teratur
|
- Seluruh
tubuh kemerahmerahan
- Lebih
dari 100
- Gerakan
aktif
- Batuk/
bersin
- Baik/
menangis
|
-
Keterangan nilai APGAR
SCORE:
8-10 : Normal
4-7 : asfiksia sedang
0-3 : asfiksia berat dan depresi susunan
saraf pusat
-
Pemeriksaan APGAR Score
dilakukan: 1 menit pertama dan 5 menit kedua.
(prawirohardjo,s.2007.ilmu kebidanan.Jakarta.FKUI)
c) Pencegahan Infeksi Pada
Bayi Baru Lahir
Bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun telah
melakukan upaya pencegahan infeksi.
1.Cuci
tangan dengan seksama sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi.
2.Pakai
sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
3.Pastikan semua peralatan yang digunakan steril.
4.Pastikan
semua pakaian, handuk, selimut, dan kain yang digunakan untuk bayi dalam
keadaan bersih.
(APN dan IMD.Jakarta.febuari 2007)
d) Identifikasi Bayi
Apabila
bayi dilahirkan ditempat bersalin yang tempat persalinannya mungkin lebih harus
dari satu persalinan,maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan
pada bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu dipulangkan .
a. pada
alat atau gelang identifikasi harus tercantum :
-
Nama (bayi,ibunya)
-
Tanggal lahir
-
Nomor bayi
-
Jenis kelamin
b.Disetiap
tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor
identifikasi.
c. Sidik
telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak dicatatan yang tidak mudah
hilang, ukurlah berat badan lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut
dan catat dalam rekam medis.
(prawiharjdo,S.2002.Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta)
e)
Menejemen
Bayi Baru Lahir Normal
(APN
dan IMD.Jakarta.febuari.2007)
f) Menjaga Bayi Agar Tetap
Hangat
1.Pastikan
bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan ibu
2.Gantilah
handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan
lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuk mencegah
keluarnya panas tubuh.
3.Pastikan
bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit :
-
Apabila telapak bayi
terasa dingin periksalah suhu aksila bayi.
-
Apabila suhu bayi
kurang dari 36,5°C segera hangatkan bayi tersebut.
(prawiharjdo,s.2002.Pelayanan Kesehatan Maternai dan
Neonatal.Jakarta)
g) Memulai Pemberian ASI
Prinsip
pemberian ASI adalah sedini mungkin dan
eksklusif. Bayi baru lahir harus mendapat asi dalam waktu 1 jam setelah lahir.
Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya. Dan mencoba segera menyusukan bayi tersebut
setelahtali pusat di klem dipotong. Beritahu bahwa penolong akan selalu
membantu ibu untuk menyusukan bayinya setelah plasenta lahir dan memastikan ibu
dalam kondisi baik (termasuk menjahit laserasi). Keluarga dapat membantu ibu
mulai memberikan ASI lebih awal.
Memulai
pemberian ASI sedini mungkin akan :
-
Merangsang produksi
susu.
-
Memperkuat reflek
menghisap bayi. Reflek menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam
setelah lahir.
h) Reflek ASI
·
Reflek mencari puting
susu (Rooting Reflex)
Bayi
akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan pada pipinya.Bayi akan membuka
mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap benda yang
disentuhnya tersebut.
·
Reflek menghisap (Suckling
Reflex)
Rangsangan
putting susu pada langit-lagit bayi menimbulkan reflek menghisap. Isapan ini
akan menyebabkan areola dan putting susu ibu tertekan gusi ludah dan
langit-langit bayi sehingga sinus laktiterus dibawah areola dan ASI terpancar
keluar.
· Reflek
menelan (Swallowing Reflex)
Kumpulan
ASI di dalam mulut bayi mendesak otot-otot di daerah mulut dan taring untuk
mengaktifkan reflek menelan dan mendorong ASI ke dalam lambung bayi.
(APN dan IMD.Jakarta.Febuari 2007)
i)
Keadaan
Umum
Secara
inspeksi dan palpasi :
1. Jenis
kelamin
2. Kepala
Dilihat
dan diraba apakah ada pembengkakan,kaput suksedaneum,fontanel,malose,apakah ada
cekkungan atau tidak.
3.
Mata
Mengetahui apakah ada
pembengkakan,perdarahan pada konjungtiva dan lain-lain.
4.
Mulut
Mulut untuk mengetahui
bibir,tulang langit-langit(palatum apakah ada lubang, pertumbuhan jaringan).
5.
Tulang punggung
Untuk mengetahui
apakah pembengkakan cekungan lubang.
6.
Tungkai dan
lengan,jari-jari lengkap.
7.
Anus
Pastikan ad
lubang
8.
Alat kelamin
Untuk mengetahui
bentuk dan besar klitoris dan labia minora,testis belum turun.
(Prawidjo,S.2007.Ilmu
Kebidanan.Jakarta.FKUI)
A.
Landasan
Teori Asuhan Kebidanan
Ø Pada
langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara :
a.
Anamnesa
b.
Pemeriksaan fisik
sesuai kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
c.
Pemeriksaan khusus
(inspeksi,palpasi,auskultasi perkusi)
d.
Pemeriksaan penunjang
Ø Interpretasi
data
Pada
langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau maslah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan masalah yang spesifik.
Ø Mengidentifkasi
Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi penanganannya.
Pada
langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial berdasarkan diagnosa /
masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi. Bila
memeungkinkan pencegahan.
Ø Menetapkan
kebutuhan langsung yang dilakukan oleh bidan dan atau kolaborasi, konsultasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untukdikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kolaborasi.
Ø Menyusun
Rencana Asuhan
Pada
langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnose telah diidentifikasikan atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi
data yang tidak lengkap dan dilengkapi.
Ø Penerapan
Rencana asuhan
Pada
langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
kelima dilaksanakan oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau anggota tim
kesehatan lainnya.
Ø Evaluasi
Pada
langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan diagnose dan masalah.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi
baru lahir adlah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat badan lahir 2500 sampai dengan 4000 gram, dimana system penilaiannya menggunakan
APGAR SCORE yang nilai normalnya 8-10 pada satu menit pertama dan satu menit
kedua ( menit 1 dan menit ke 5 ), dan manajemen bayi bayi baru lahir dengan
penilaiannya bayi menangis spontan dan bernafas dengan spontan serta teratur
kemudian melakukan melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan segera
potong tali pusat, keringkan, tidak perlu dibersihkan jalan nafas dan berikan
ASI dini atau IMD( inisiasi menyusui dini ) agar terjadi kontak kulit bayi
dengan kulit ibu.
B. Saran
v Untuk
tenaga kesehatan
Tenaga
kesehatan harus mengetahui cara melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dan penatalaksanaannya.
v Untuk
ibu
Diharapkan
dapat mengikuti anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan agar dapat merawat
bayi baru lahir dengan baik dan benar.
Berikan
ASI sesering mungkin dari usia 0-6 bulan dan umur lebih dari 6 bulan berikan
makanan pendamping ASI.
Serta
meningkatkan bounding attachment antara bayi dengan ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar