Realitas Sosial dan Hakikat agama
A.
Pendahuluan
Realitas
sosial dan hakikat agama berhubungan erat dengan kehidupan beragama,
bermasyarakat dan pengalaman faktual yang cenderung memunculkan sikap-sikap pro
dan kontra apabila tidak ditangani dengan baik dan serius askan berakibat buruk
bagi masa depan bangsa Indonesia.
Maslah
yang sering memunculkan berbagai masalah yang mengancam kehidupan bersama
adalah mayoritas agama dan mayoritas suku. Mayoritas agama memiliki konsekuensi
permasalahan cukup besar karna memiliki keinginan menjadi dasar pemahaman dalam
beragama di Indonesia. Eksklusivisme agama yaitu pandangan seseorang terhadap
agamanya sendiri secara sempit dan tertutup yang dapat menimbulkan pengertian
bahwa agamanya sendirilah yang paling benar dan dapat menimbulkan sikap
fanatisme. Apabila ditambah sikap ekspansif juga dapat menimbulkan sikap tidak
hormat kepada agama lain, bahkan sesame manusia.
Realitas
social dalam ber-indonesia
1. Maslah
pluralisme
Istilah pluralisme memilki arti
jamak ,maslah terbesar dalam kehidupan beragama adalah terutama ditandai adanya
pluralism.
Pluralism (khususnys dalam bidang
agama) adalah paham yang mengakui atau menerima bahwa semua agam pada dasarnya
sama ( dapat saling melengkapi) karena berasal dari sumber yang sama dan tidak
ada agama yang bersifat universal. Dan bahwa keselamatan bukanlah monopoli
agama tertentu, melainkan suatu yang bersifat universal.
Pluralism terjadi karena setiap
komunitas telah mengalami proses emansipasi sedemikian rupa sehingga cenderung
tampil bersama secara setara.
Kepercayaan adlah bentuk dari
pikiran, sedangkan ritus adalah kepercayaan kepada hal-hal yang dianggap suci
atau sakral dan merupakan tindakan yang nyata dalam kaitanna dengan hal-hal
yang saklal pula(dbk.hotman M.Siahaan,1986:156).
2. Masalah Mayorita ddan Minoritas
Sebetulnya mayorita ini bukanlah
mayoritas biasa,melainkan mayoritas besar yang berada diantara
minoritas-minoritas. Golongan minoritas cenderung enggan terhadap mayoritas
juga menjadi penentu nasib minoritas.
Mayoritas yang ada di Indonesia
antara lain meliputi mayoritas suku,mayoritas agama, mayoritas gander, dan
mayoritas ekonomi. Dalam masalah mayoritas dan minoritas hal yang terpenting adalah bagaimana
mengelola atau menanganinya dengan baik sehingga masalah itu berubah menjadi
potensi atau kekuatan bersama yang hebat dan bermanfaat bagi kesatuan bersama
yang hebat dan bermanfaat bagi kesatuan dan persatuan dalam Negara kesatuan
republik Indonesia.
3. Bangsa
Indonesia dalam perkembangan agama- agama besar yakni ada islam, Kristen
(katolik,protestan,ortodok), hindu, budha, konhucu, agama berperan besar dalam
rangka pembangunan nasional sebagai factor motivatif, kreatif, inovatif,
intregratif, suinimatif(penghayatan, dan sumber inspirasi sosiobudaya
Indonesia. Maslah akan timbul apabila satu agama dijadikan dasar kehidupan
social. Keberadaan dan kedudukan agama lain akan tersingkir, atau bahkan
ditiadakan sama sekali. Masalah agama memang sensitive dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keslah fahaman antar dan inter agama
bisa saja timbul walaupun dalam amandemen uud’45 telah tercakup hak asasi
manusia.
B.
Hakikat
Agama
1. Pengertian
dan Penjelasan Umum
Agama sangat mempengaruhi pola hidup manusia,
mengarahkan manusia, dan member warna hidup manusia dalam berbudayasecara
universal. Hubungan kodrati dengan sesame antar manusia sebagai personal dan
yang mutlak, ke-Tuhanan merupakan dasar yang kuat untuk menjamin hubungan antar sesana dalam
masyarakat. Namun apabila kita memepelajari agama, ternyata agama itu sangat
kompleks.
a. Agama
Lapis Atas
Agama yang dinyatakan revealed religion (agama
wahyu). Dalam bahasa ibrani dikenal istilah syamayim artinya atas, langit, surge, tinggi. Dari istilah ini
yang dihubungkan pewahyuan tuhan kepada manusia sehingga manusia sehinggga
manusia menerima dan menanggapi atau merespone ,timbullah sistem penyembahan
dan peribadahan.
b. Agama
Lapis Bawah
Disebut agam lapis bawah bukan karena posisinya berada di bawah agama
lapis atas , atau bahkan menyangkut kualitas, Sebutan agama lapis bawah ini
didasarkan pada penghayatan adanya Yang Maha kuasa melalui ciptaan yang ada,
yakni segala makhluk dialam raya.
2. Pengertian
yang Berhubungan dengan Istilah
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus lebih dulu
meninjau dengan pendekatan dari segi bahasa , khususnya dalam teknik
pembentukan istilah dan teknik batasan istilah yang disebut pengertian
etimologi dan terminology teknik.
a. Bahasa
sansekerta
Pertama agama berasal dari istilah gama yang berarti
jalan atau tindakan keberangkatan, kedua, agama berarti ilmu pengetahuan atau
pelajaran atau norma atau hokum , jadi agam adalah suatu jalan atau tindakan
praktis yang berkaitan dengan ajaran suatu pengetahuan atau ilmu (orang jawa
menyebutnya ngelmu kasepuhan yakni suatu ilmu khusus yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang yang lanjut usia dan dianggap sebagai agemaning nyawa atau
pakaian jiwa).
b. Bahas
Latin
Dalam bahasa latin dikenal istilah religo (mengikat,
menambatkan, menjalin, menganyam) dan berhubungan dengan hati nurani atau
batin. Persaan, dan keyakinan) jadi agama adalah seseorang yang dengan sadar
mengingatkan atau menyangkutkan dirinya dengan Yang Maha kuasa.
c. Bahasa
Arab
Dalam bahasa arab dikenal istilah shirat yang
berarti jalan yang lurus , artinya agama adalah jalan untuk kehidupan manusia.
Jalan kecil tapi lurus artinya sulit untuk dilalui dan harus dilewati
perseorangan, tetapi benar.
3. Asal
– usul Agama dan Pengertian yang Berhubungan dengan Gejala atau Fenomena
Agama merupakan sesuatu yang sangat memengaruhi pola
hidup manusia, misalnya system symbol yang didalamnya terdapat pengungkapan
iman kepercayaan. Setiap simbol itu lain artinya dalam agama yang lain. Agama
muncul dari bentuk pra-animisme (magisme dan fetisisme kepercayaan tentang
hantu) yang kemudian muncul animisme. Tahap terakhir adalah religi atau agama.
Memang tidak dapat disangkal bahwa pada stadium yang pertama, timbulnya agama
disebut dengan politeisme. Dalam teori klasik tentang munculnya agama, ada
beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya, antara lain :
a. E.B.
Tylor
Mengemukakan teori animism yaitu kepercayaan akan
adanya makhluk halus atau roh-roh (roh leluhur) yang mendiami alam semesta ini
merupakan bentuk awal agama.
b. R.R.
Marret
Mengemukakan teori dinamisme merupakan agama tertua
, sedangkan pangkal kelakuan manusia adalah perasan rendah diri atau takut pada
gejala fenomena dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menyimpang dari
semestinya atau peristiwa luar biasa.
c. W.
Schmidt
Mengemukakan teori monoteisme dan agama tertua
adalah pra-animisme, namun dalam struktur kepercayaan pra-animisme ada kepercayaan kepada satu
oknum atau zat tertinggi.
d. John
Calvin dan Agustinus
Mereka mengemukakan bahwa agama adalah semen
religionis artinya dalam diri setiap manusia terdapat perasaan ingin
berhubungan dengan yang maha kuasa sehingga cenderung selalu mencari tuhan.
Atau juga disebut sensus divinitalis artinya diri manusia terdapat perasaan
yang suci untuk mengenal yang Maha kuasa.
Agama sesuai dengan pengertian gejala (fenomena)
menurut beberapa ahli tergabung dalam teori psikologis dan tteori sosiologis.
a. Teori
Psikologis
i.
Max Muller
Ia mengatakan bahwa manusia selalu mempunyai intuisi
tentang tuhan, ide tentang invinitif (tak terbatas) yang didapat dari
pengalaman indrawi.
ii.
Herbert Spencer
Ia mengemukakan teori dualisme, bahwa asal usul
agama harus dicari dalam kepercayaan terhadap jiwa atau roh. Argument Herbert
bersifat spekulatif a-priori atau suatu praduga yang spekulatif.
iii.
Andrew Lang
Ia mengatakan bahwa dewa bukan perkembangan dari roh
atau spirit seperti yang dikemukakan dalam teori animism. Lang mengemukakan
teori evolusi yang sudah dimodifikasi, bahwa orang primitive memang sudah puny
aide tentang tuhan yang bersifat kebapakan.
iv.
Vernest Crawley
Ia mengikuti teori tylor, khususnya tentang konssep
roh atau spirit yang timbul dari konsep “nyawa” yang kemudian menjadi tuhan.
Namun crawley kemudian tidak setuju dengan tylor yang mengemukakan asal usul
ide nyawa yang dualistis yakni nyawa atau roh.
b. Teori
Sosiologis
Teori ini memakai pendekatan pragmatis yang
dikemukakan oleh Carveth Read yang mengatakan bahwa magi dan agama dalam hal
memelihara ketertiban, pemerintahan dan afat itu salah, tetapi seleksi alam
memberikan tempat. Teori sosiologis mengatakan bahwa agama bermanfaat dalam hal
peran yang dilakukannya untuk memeperkuat ikatan dan kelestarian masyarakat.
4. Definisi
Agama
Agama menurut Hans Kung bersifat konkretyang selalu
berkaitan dengan menjadinya manusia , agama bermula secara manusiawi, sifat konkret
agama mununjuk pada segi religiolitas seseorang terhadap konsep teknis dan
abstrak. Agama bukan menyangkut hal-hal yang teoritik, melainkan penghayatan
atas hidup, sikap hidup, pendekatan terhadap hidup, cara hidup, menyangkut
relasi dan perjumpaan kepada yang maha kudus (ST.Sunardi dalam Abdurrahman
Wahid,et.all. 1994: 60 – 62)
Ada juga definisi agama menurut para ahli yang
sangat ekstrem sebagai berikut :
a. Agama
adalah kepercayaan kepada makluk rohani (Tylor)
b. Agama
adlah pendamaian (propation) atau keselarasan kekuasaan diatas manusia yang
dipercayai dalam menguasai perjalan hidup manusia (frazer)
c. Agam
adalah kesadaran tentang segala sesuatu sebagai wujud kekuasan yang mengatasi
dunia dan pengetahuan manusia (Spencer)
d. Agama
adalah satu kesatuan sitem kepercayaan dan tingkah laku yang berhubungan dengan
hal-hal yang dianggap kramat atau suci, yakni hsl- hal yang tabu dalam
kehidupan sehari-hari dan penganutnya terikat pada satu paguyuban hidup
(Durkheim)
e. Agama
adalah perasaan, tindakan-tindakan, pengalan-pengalaman pribadi dalam kesunyian
sehingga orang mengerti dirinya sendiri dalam relasinya dengan apapun yang
dianggap sebagai ilahi (James).
f. Agama
adalah suatu godaan penyakit syaraf (Freud)
g. Agama
adalah candu masyarakat (Marx)
h. Agama
adalah pengalaman tentang sesuatu yang kudus (Otto)
i.
Agama adalah
seperangkat bentuk dan tindakan yang menghubungkan manusia dengan keadaan akhir
kehidupan nya (bellah)
5. Sifat
dan Manfaat Agama
Emille Durkeim mengatakan bahwa agama adalah fakta
social yang objektif dan merupakan fenomena otonomi. Objektivitas ini
meliputi tiga karakter, pertama agama
mempunyai sifat pewarisan, kedua dalam masyarakat tertutup agama bersifat umum,
kolektif, member sifat objektif terhadap individu dan melampaui pengalaman
psikis, ketiga agama merupakan kewajiban meskipun tidak ada paksaan.
Sedangkan George Simmel mengemukakan teori tentang
sifat dan maknawi suatu agama terdapat dua aspek penting, pertama agam
merupakan masalah hubungan, kedua dalam membentuk hubungan, manusia cenderung
membuat model hubungan dengan tuhan, dewa-dewa, dengan kekuatan adikodrati atau
konsepsi lain tentang hal diluar jangkauan, tentang hubungan social yang ada di
masyarakat yang mengungkapkan sikap dan perasaan yang telah ada dalam hubungan
sehari-hari
C.
Proses
Pelembagaan Keagamaan
1.
Pengalaman
Keagamaan
Sebelumnya dijelaskan bahwa agama berfungsi untuk
mengembangkan kepribadian secara individu sehingga terjadi pengalaman yang
ditandai sifat khusus yang menimbulkan rasa hormat yang luhur dalam arti
merupakan suatu pengalaman dengan “yang suci” (Thomas O’dea, 1985:35)
Manusia cenderung nutuk mencari pengalaman yang
supranatural atau yang rohani di samping yang jasmani. Karena dalam rangka
pencarian makna hidup. Timbullah suatu pengalaman dalam hubungannya dengan ”yang
suci” dan “yang profance” yang akhirnya menimbulkan pergumulan dan sekaligus
penyesuaian.
2.
Pelembagaan
Agama
Ada dua organisasi di lingkungan kita, yakni
organisasi social kemasyarakatan dan organisasi keagamaan. Proses kpelembagaaan
suatu agama terjadi dari pengalaman perorangan yang tersebar secara
tradisional, yakni di keluarga dan di tingkat desa. Sementara di perkotaan atau
dalam masyarakat modern, pelembagaan agama lebih mengarah pada pembagian kerja
secara profesionsl. Disini juga dibutuhkan organisasi yang member jalan keluar
bagi kebutuhan ekspresif. Organisasi ini merupakan perkembangan masyarakat
traditional.
Bentuk kelembagaan yang sudah stabil dan berkembang
sesuai perkembangan organisasi keagamaan akan memperhatikan hubungan yang
signifikan antara isi pengalaman itu dan para pendirinya, kemudian lembaga
keagamaan ini mengalami perkembangan dalam hal pola ibadah, pola ajaran, pola
tingkah laku, bahkan pola bentuk berorganisasi.
A.
Latar
Belakang
1.
Berita
Alkitab
a.
Dalam
Kitab Perjanjian Lama
Seluruh kitab perjanjian lama, dari kejadian sampai
maleakhi, penuh dengan pengharapan akan datangnya masias(misalnya yesaya 7 :
14, bandingkan dengan matius 1 : 23) Berbagai nubuatan, tentang kelahiran,
pekerjan keselamatan, kematian dan kebangkitan mesias digenapi di perjanjian
baru.
b.
Dalam
Kitab Perjanjian Baru
Kesaksian melalui tulisan-tulisan dalam perjanjian
lama dinyatakan dalam perjanjian baru, perjanjian lama merupakan janji,
sedangkan perjanjian baru merupakan realisai janji tersebut. Itu juga berarti
perjanjian lama tanpa perjanjian baru sama halnya tempat tanp tutup, atau
pertanyaan tanpa jawaban, perjanjian tanpa penggenapan. Keduanya, perjanjian
dalam pemberitaan dan saling terkait.
Nubuatan dalam perjanjian lama yakni kedatangan
jurusselamat, digenapi dalam perjanjian baru dengan pemberitaan bahwa juru
selamat itu sudah datang melalui kelshiran yesus kristus, dengan kelahiran ini
seluruh janji dalam perjanjian lama terealisasi.
2.
Kelahiran
Ysus kristus dan Masa Kanak-kanak-Nya
Masa kanak- kanak dan masa muda yesus kristus tidak
dijelaskan ssecara terperinci dalam perjanjian baru. Meskipun demikian,
kesaksian matius dan Lukas mengatakan bahwa sebagai manusia sepenuhnya, yesus
memulai kehidupan didunia ini melalui proses kelahiran yang biasa tetapi ajaib.
Semua itu dimaksudkan untuk memperkenalkan bahwa dia adalah juru selamat bagi
semua manusia . demikian juga kedatangan orang majus secara ajaib, yang
kemudian menyembah-nya dan memberikan persembahan berupa emas,mur, dan
kemenyan, membuktikan yesus adalah raja, imam, sekaligus nabi ketika yesus
mengikuti perayaan paskah pada usia 12 tahun dan berdiskusi dengan para tokoh
agam yahudi dan para ahli taurat di bait suci, dia menunjukkan bukti bahwa dia
sangat menguasai isi taurat atau perjanjian lama.
3.
Pekerjaan
Yesus Kristus
Pelayanan yang dilakukan tuhan yesus didahului
dengan persiapan-persiapan yang sangat matang antara lain:
a. Pembabtisan-Nya(Matius
3: 13 – 17 ; Markus 1: 9 – 11Lukas 3 : 21 – 22 ; Yohanes 1: 29 – 34)
Pembabtisan Yesus mempunyai dua arti , pertama untuk
memenuhi semua kebenaran. Baptis adalah tanda pembasuhan dosa. Yesus bertugas
untuk memikul segala kesalahan dan hukuman dosa bagi manusia. Baptis
menggambarkan pekerjaan yesus. Kebua sebagai penahbisan menjadi nabi, iman, dan
raja. Mulai saat itu jelas bagi Yohanes Pembabtisan bahwa Yesus adalah mesias
atau Almasih. Itulah sebabnya yohanes pembabtis an segera menunjukkan kepada
banyak orang, katanya.
b. Percobaan-Nya
(Matius 4 : 1 – 11 Markus 1 : 12 – 13 ; Lukas 4 : 1 – 13)
Ada tiga macam percobaan. Pertama agar yesus
mengubah batu menjadi roti. Kedua agar yesus menjatuhkan diri dari atap bait
suci. Ketiga agar yesus mau menyembah iblis dengan imbalan: iblis akan
memberikan seluruh kerajaan dunia kepada yesus . yesus memang telah memenangkan
percobaan itu, lalu malaikat tuhan melayani dia.
c. Mengumpulkan
para murid (maitus 4 : 18 – 22, 10 : 1 – 4 ; markus 1 : 16 – 20 ; Lukas 5 : 1 –
11; yohanes 1 : 35 – 51)
Para murid dipanggil dan dikumpulkan untuk
mempersiapkan mereka dalam melakukan misi kerajaan allah dalam rangka
merealisasikan perjanjian keselamatan allah bagi dunia ini, semua murid mula-
mula diutus untuk menginjilkan orang Israel atau yahudi, tetapi kemudian mereka
mengijili orang-orang non yahudi dan seluruh bangsa.
d. Mukjizat
yang menyertai yesus ketika melakukan pekerjaan-Nya
Pelayanan tuhan yesus diwarnai berbagai mukjizat
sebagai tanda bahwa dia adalah mesias atau almasih. Mukjizat itu antara lain
mengubah air menjadi anggur pada penjamuan kawin di desa kana.
B.
Kematian
dan Kebangkitan Yesus Kristus
1.
Kesengsaraan
dan Kematian-Nya
Pergumulan menghadapi kesengsaraan yang dialami oleh
tuhan yesus kristus terjadi di taman
getsemani, penyaliban dilaksanakan di bukit golgota dengan diapit dua orang
penjahat .
Ada beberapa tanda alam yang menyertai kematian-Nya.
pertama mulai pukul 12 -13 waktu setempat, matahari gelap (gerhana total).
Kedua tirai bait allah di Yerussalem robek dan terbelah dua dari atas kebawah.
Ketiga gempa bumi terjadi. Keempat bersama dengan gempa bumi, kubur-kubur
terbuka dan orang-orang suci yang telah mati bangkit dan masuk yerussalem.
2.
Kebangkitan-Nya
Pada hari ketiga tepat-nya hari minggu dini hari
secara factual, yesus bangkit ddari kematian, batu penutup kubur tergolek,
kebangkitan ini menyebabkan pro dan kontra diantara para murid yesus , namun
akhirnya mereka semua percaya karena tuhan yesus sendiri telah menemui mereka
dengan menampakakan diri .
C.
Kemunculan
Agama Kristen
1.
Hari
Raya Pentakosta
Setelah kebangkitan-Nya selam 40 hari , ad tiga
maksud penampakan ini , pertama yesus mengumpulkan kembali murid dan orang
percaya yang tercerai berai dalam pro dan kontra bagaikan domba tanpa gembala,
kedua untuk menyadarkan mereka dari ketidak percayaan merka, sehingga mereka
beriman kembali, ketiga untuk member tugas baru yakni menjadi sanksi atas
kebangkitannya kepada dunia dan melakukan penginjilan serta member mereka
kuasa. Peristiwa sejak paskah sampai pentakosta(memang tepat terjadi pada
peringatan hari paskah dan hari pentakosta yahudi), yakni peristiwa turunnya
roh kudus yang memenuhi para murid dan orang percaya dapat diperhitungkan serta
dijelaskan demikian:
a.
Paskah
Adalah peringatan keluarnya bangsa Israel dari tanah
perbudakan , yakni mesir yang dipimpin oleh musa, pada hari terakhir orang
Israel meninggalkan mesri dan membuat perjamuan dengan menyembelih domba.
Peristiwa inilah yang disebut dengan paskah, paskah berasal dari bahasa ibrani
yakni pesya atau pasha yang artinya berjalan satu kaki.
b.
Pentakosta
Istilah ini terambil dari bahasa yunani pente berate
5 pentekonta 50 sedangkan pentakosta adalah hari raya yahudi yang dirayakan
pada hari ke-50 setelah hari paskah yahudi , peristiwa turunnya roh kudus
terjadi pada hari pentakosta.
2.
Pertobatan
Paulus
Paulus memiliki naman asli saulus, ia dilahirkan
dari keluarga campuran. Pada waktu
saulus memburu orang-orang percaya sampai dijalan antara yerussalem dan
damsyik saulus sendiri berjumpa langsung dengan tuhan yesus yang telah bangkit
dan naik surge sejak itulah saulus bertaubat, mengabdi diri kepada yesus
sebagai rasul dan berganti nama menjadi paulus.
3.
Kelompok
Anthiokia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar